Surat Al-Haqqah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَاۤقَّةُۙ Juz 29

al-ḫâqqah

Al-Ḥāqqah (hari Kiamat yang pasti datang).

مَا الْحَاۤقَّةُۚ Juz 29

mal-ḫâqqah

Apakah al-Ḥāqqah itu?

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحَاۤقَّةُۗ Juz 29

wa mâ adrâka mal-ḫâqqah

Tahukah kamu apakah al-Ḥāqqah itu?

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢ بِالْقَارِعَةِ Juz 29

kadzdzabats tsamûdu wa ‘âdum bil-qâri‘ah

(Kaum) Samud dan ‘Ad telah mendustakan al-Qāri‘ah (hari Kiamat yang menggetarkan hati).

فَاَمَّا ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ Juz 29

fa ammâ tsamûdu fa uhlikû bith-thâghiyah

Adapun (kaum) Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras,

وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ Juz 29

wa ammâ ‘âdun fa uhlikû birîḫin sharsharin ‘âtiyah

sedangkan (kaum) ‘Ad telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin.

سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ Juz 29

sakhkharahâ ‘alaihim sab‘a layâliw wa tsamâniyata ayyâmin ḫusûman fa taral-qauma fîhâ shar‘â ka'annahum a‘jâzu nakhlin khâwiyah

Dia menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus. Maka, kamu melihat kaum (‘Ad) pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah (lapuk) bagian dalamnya.

فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ Juz 29

fa hal tarâ lahum mim bâqiyah

Adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?

وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِۚ Juz 29

wa jâ'a fir‘aunu wa mang qablahû wal-mu'tafikâtu bil-khâthi'ah

Begitu juga, Firʻaun dan orang-orang yang sebelumnya serta (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan datang dengan membawa kesalahan yang besar.

فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً Juz 29

fa ‘ashau rasûla rabbihim fa akhadzahum akhdzatar râbiyah

Mereka mendurhakai utusan Tuhannya, lalu Dia menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.

اِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَاۤءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِۙ Juz 29

innâ lammâ thaghal-mâ'u ḫamalnâkum fil-jâriyah

Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang)-mu ke dalam (bahtera) yang berlayar

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ Juz 29

linaj‘alahâ lakum tadzkirataw wa ta‘iyahâ udzunuw wâ‘iyah

agar Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌۙ Juz 29

fa idzâ nufikha fish-shûri nafkhatuw wâḫidah

Apabila sangkakala ditiup dengan sekali tiupan

وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةًۙ Juz 29

wa ḫumilatil-ardlu wal-jibâlu fa dukkatâ dakkataw wâḫidah

dan bumi serta gunung-gunung diangkat lalu dibenturkan dengan sekali benturan,

فَيَوْمَىِٕذٍ وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ Juz 29

fa yauma'idziw waqa‘atil-wâqi‘ah

pada hari itu terjadilah kiamat.

وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙ Juz 29

wansyaqqatis-samâ'u fa hiya yauma'idziw wâhiyah

Langit juga terbelah karena pada hari itu ia rapuh.

وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَاۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌۗ Juz 29

wal-malaku ‘alâ arjâ'ihâ, wa yaḫmilu ‘arsya rabbika fauqahum yauma'idzin tsamâniyah

Para malaikat berada di berbagai penjurunya (langit). Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ʻArasy (singgasana) Tuhanmu di atas mereka.

يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ Juz 29

yauma'idzin tu‘radlûna lâ takhfâ mingkum khâfiyah

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu). Tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi.

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ Juz 29

fa ammâ man ûtiya kitâbahû biyamînihî fa yaqûlu hâ'umuqra'û kitâbiyah

Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kanannya, dia berkata (kepada orang-orang di sekelilingnya), “Ambillah (dan) bacalah kitabku (ini)!

اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ Juz 29

innî dhanantu annî mulâqin ḫisâbiyah

Sesungguhnya (saat di dunia) aku yakin bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan diriku.”

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚ Juz 29

fa huwa fî ‘îsyatir râdliyah

Maka, ia berada dalam kehidupan yang menyenangkan

فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ Juz 29

fî jannatin ‘âliyah

dalam surga yang tinggi

قُطُوْفُهَا دَانِيَةٌ Juz 29

quthûfuhâ dâniyah

yang buah-buahannya dekat.

كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤـــًٔا ۢ بِمَآ اَسْلَفْتُمْ فِى الْاَيَّامِ الْخَالِيَةِ Juz 29

kulû wasyrabû hanî'am bimâ aslaftum fil-ayyâmil-khâliyah

(Dikatakan kepada mereka,) “Makan dan minumlah dengan nikmat sebagai balasan amal yang kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ Juz 29

wa ammâ man ûtiya kitâbahû bisyimâlihî fa yaqûlu yâ laitanî lam ûta kitâbiyah

Adapun orang yang diberi catatan amalnya di tangan kirinya berkata, “Seandainya saja aku tidak diberi catatan amalku

وَلَمْ اَدْرِ مَا حِسَابِيَهْۚ Juz 29

wa lam adri mâ ḫisâbiyah

dan tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.

يٰلَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَۚ Juz 29

yâ laitahâ kânatil-qâdliyah

Seandainya saja ia (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.

مَآ اَغْنٰى عَنِّيْ مَالِيَهْۚ Juz 29

mâ aghnâ ‘annî mâliyah

Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku.

هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْۚ Juz 29

halaka ‘annî sulthâniyah

Kekuasaanku telah hilang dariku.”

خُذُوْهُ فَغُلُّوْهُۙ Juz 29

khudzûhu fa ghullûh

(Allah berfirman,) “Tangkap dia lalu belenggu tangannya ke lehernya.

ثُمَّ الْجَحِيْمَ صَلُّوْهُۙ Juz 29

tsummal-jaḫîma shallûh

Kemudian, masukkan dia ke dalam (neraka) Jahim.

ثُمَّ فِيْ سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوْهُۗ Juz 29

tsumma fî silsilatin dzar‘uhâ sab‘ûna dzirâ‘an faslukûh

Kemudian, belit dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.

اِنَّهٗ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ الْعَظِيْمِۙ Juz 29

innahû kâna lâ yu'minu billâhil-‘adhîm

Sesungguhnya dia tidak beriman kepada Allah Yang Mahaagung.

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ Juz 29

wa lâ yaḫudldlu ‘alâ tha‘âmil-miskîn

Dia juga tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.

فَلَيْسَ لَهُ الْيَوْمَ هٰهُنَا حَمِيْمٌۙ Juz 29

fa laisa lahul-yauma hâhunâ ḫamîm

Maka, pada hari ini tidak ada seorang pun teman setia baginya di sini (neraka).

وَّلَا طَعَامٌ اِلَّا مِنْ غِسْلِيْنٍۙ Juz 29

wa lâ tha‘âmun illâ min ghislîn

Tidak ada makanan (baginya), kecuali dari darah dan nanah.

لَّا يَأْكُلُهٗٓ اِلَّا الْخٰطِـُٔوْنَࣖ Juz 29

lâ ya'kuluhû illal-khâthi'ûn

Tidak ada yang memakannya, kecuali para pendosa.”

فَلَآ اُقْسِمُ بِمَا تُبْصِرُوْنَۙ Juz 29

fa lâ uqsimu bimâ tubshirûn

Maka, Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat

وَمَا لَا تُبْصِرُوْنَۙ Juz 29

wa mâ lâ tubshirûn

dan demi apa yang tidak kamu lihat,

اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ Juz 29

innahû laqaulu rasûling karîm

sesungguhnya ia (Al-Qur’an) itu benar-benar wahyu (yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia.

وَّمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍۗ قَلِيْلًا مَّا تُؤْمِنُوْنَۙ Juz 29

wa mâ huwa biqauli syâ‘ir, qalîlam mâ tu'minûn

Ia (Al-Qur’an) bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman (kepadanya).

وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ Juz 29

wa lâ biqauli kâhin, qalîlam mâ tadzakkarûn

(Al-Qur’an) bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran (darinya).

تَنْزِيْلٌ مِّنْ رَّبِّ الْعٰلَمِيْنَ Juz 29

tanzîlum mir rabbil-‘âlamîn

(Al-Qur’an itu) diturunkan dari Tuhan semesta alam.

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْاَقَاوِيْلِۙ Juz 29

walau taqawwala ‘alainâ ba‘dlal-aqâwîl

Sekiranya dia (Nabi Muhammad) mengada-adakan sebagian saja perkataan atas (nama) Kami,

لَاَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِيْنِۙ Juz 29

la'akhadznâ min-hu bil-yamîn

niscaya Kami benar-benar menyiksanya dengan penuh kekuatan.

ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِيْنَۖ Juz 29

tsumma laqatha‘nâ min-hul-watîn

Kemudian, Kami benar-benar memotong urat nadinya.

فَمَا مِنْكُمْ مِّنْ اَحَدٍ عَنْهُ حٰجِزِيْنَۙ Juz 29

fa mâ mingkum min aḫadin ‘an-hu ḫâjizîn

Maka, tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami) darinya (pemotongan urat nadi itu).

وَاِنَّهٗ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِيْنَ Juz 29

wa innahû latadzkiratul lil-muttaqîn

Sesungguhnya ia (Al-Qur’an itu) benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

وَاِنَّا لَنَعْلَمُ اَنَّ مِنْكُمْ مُّكَذِّبِيْنَۗ Juz 29

wa innâ lana‘lamu anna mingkum mukadzdzibîn

Sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada para pendusta.

وَاِنَّهٗ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۚ Juz 29

wa innahû laḫasratun ‘alal-kâfirîn

Sesungguhnya ia (pendustaan terhadap Al-Qur’an) benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).

وَاِنَّهٗ لَحَقُّ الْيَقِيْنِ Juz 29

wa innahû laḫaqqul-yaqîn

Sesungguhnya ia (Al-Qur’an itu) adalah kebenaran yang meyakinkan.

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِࣖ Juz 29

fa sabbiḫ bismi rabbikal-‘adhîm

Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung.

Suka dengan Surat ini? Mari bagikan ke sosial media agar saudara & teman anda juga bisa mendapatkan manfaat mendalami hikmah dan kebijaksanaan yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Terima kasih atas kontribusi Anda dalam menyebarkan kebaikan.