Surat Sad

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

صۤۗ وَالْقُرْاٰنِ ذِى الذِّكْرِۗ Juz 23

shâd, wal-qur'âni dzidz-dzikr

Ṣād, demi Al-Qur’an yang mengandung peringatan.

بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ عِزَّةٍ وَّشِقَاقٍ Juz 23

balilladzîna kafarû fî ‘izzatiw wa syiqâq

Akan tetapi, orang-orang yang kufur (berada) dalam kesombongan dan permusuhan.

كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ فَنَادَوْا وَّلَاتَ حِيْنَ مَنَاصٍ Juz 23

kam ahlaknâ ming qablihim ming qarnin fa nâdaw wa lâta ḫîna manâsh

Betapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Lalu, mereka meminta tolong (ketika datang azab), padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk melepaskan diri.

وَعَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْۖ وَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا سٰحِرٌ كَذَّابٌۚ Juz 23

wa ‘ajibû an jâ'ahum mundzirum min-hum wa qâlal-kâfirûna hâdzâ sâḫirung kadzdzâb

Mereka heran karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan (rasul) dari kalangan mereka. Orang-orang kafir berkata, “Orang ini adalah penyihir yang banyak berdusta.

اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًاۖ اِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ Juz 23

a ja‘alal-âlihata ilâhaw wâḫidan inna hâdzâ lasyai'un ‘ujâb

Apakah dia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat mengherankan.”

وَانْطَلَقَ الْمَلَاُ مِنْهُمْ اَنِ امْشُوْا وَاصْبِرُوْا عَلٰٓى اٰلِهَتِكُمْۖ اِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ يُّرَادُۖ Juz 23

wanthalaqal-mala'u min-hum animsyû washbirû ‘alâ âlihatikum inna hâdzâ lasyai'uy yurâd

Lalu pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), “Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu. Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang dikehendaki.

مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِۖ اِنْ هٰذَآ اِلَّا اخْتِلَاقٌۚ Juz 23

mâ sami‘nâ bihâdzâ fil-millatil-âkhirati in hâdzâ illakhtilâq

Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir. (Ajaran mengesakan Allah) ini tidak lain kecuali (dusta) yang dibuat-buat.

اَؤُنْزِلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ مِنْۢ بَيْنِنَاۗ بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ مِّنْ ذِكْرِيْۚ بَلْ لَّمَّا يَذُوْقُوْا عَذَابِۗ Juz 23

a unzila ‘alaihidz-dzikru mim baininâ, bal hum fî syakkim min dzikrî, bal lammâ yadzûqû ‘adzâb

Mengapa Al-Qur’an itu diturunkan kepada dia di antara kita?” Sebenarnya mereka dalam keraguan terhadap kitab-Ku. Akan tetapi, mereka (ragu karena) belum merasakan azab-Ku.

اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚ Juz 23

am ‘indahum khazâ'inu raḫmati rabbikal-‘azîzil wahhâb

Atau, apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Mahaperkasa lagi Maha Pemberi?

اَمْ لَهُمْ مُّلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَاۗ فَلْيَرْتَقُوْا فِى الْاَسْبَابِ Juz 23

am lahum mulkus-samâwâti wal-ardli wa mâ bainahumâ, falyartaqû fil-asbâb

Atau, apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya? (Jika ada,) biarlah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).

جُنْدٌ مَّا هُنَالِكَ مَهْزُوْمٌ مِّنَ الْاَحْزَابِ Juz 23

jundum mâ hunâlika mahzûmum minal-aḫzâb

Bala tentara yang berada di sana dari golongan yang bersekutu (untuk mengalahkan Rasul Kami) tentu akan dikalahkan.

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ ذُو الْاَوْتَادِۙ Juz 23

kadzdzabat qablahum qaumu nûḫiw wa ‘âduw wa fir‘aunu dzul-autâd

Sebelum mereka itu, kaum Nuh, ‘Ad, dan Fir‘aun yang mempunyai kekuatan besar (juga) telah mendustakan (para rasul).

وَثَمُوْدُ وَقَوْمُ لُوْطٍ وَّاَصْحٰبُ لْـَٔيْكَةِۗ اُولٰۤىِٕكَ الْاَحْزَابُ Juz 23

wa tsamûdu wa qaumu lûthiw wa ash-ḫâbul-aikah, ulâ'ikal-aḫzâb

(Begitu juga) Samud, kaum Lut, dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan yang bersekutu (menentang para rasul).

اِنْ كُلٌّ اِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِࣖ Juz 23

ing kullun illâ kadzdzabar-rusula fa ḫaqqa ‘iqâb

Masing-masing tidak lain, kecuali mendustakan para rasul. Maka, pantaslah mereka merasakan hukuman-Ku.

وَمَا يَنْظُرُ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً مَّا لَهَا مِنْ فَوَاقٍ Juz 23

wa mâ yandhuru hâ'ulâ'i illâ shaiḫataw wâḫidatam mâ lahâ min fawâq

Mereka tidak menunggu selain satu teriakan (saja) yang tidak ada selanya.

وَقَالُوْا رَبَّنَا عَجِّلْ لَّنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ Juz 23

wa qâlû rabbanâ ‘ajjil lanâ qiththanâ qabla yaumil-ḫisâb

Mereka berkata, “Wahai Tuhan kami, segerakanlah untuk kami bagian (dari siksa) kami sebelum hari Perhitungan.”

اِصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوٗدَ ذَا الْاَيْدِۚ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ Juz 23

ishbir ‘alâ mâ yaqûlûna wadzkur ‘abdanâ dâwûda dzal-aîd, innahû awwâb

Bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan ingatlah akan hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia adalah orang yang selalu kembali (kepada Allah).

اِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهٗ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِشْرَاقِۙ Juz 23

innâ sakhkharnal-jibâla ma‘ahû yusabbiḫna bil-‘asyiyyi wal-isyrâq

Sesungguhnya Kami telah menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) pada waktu petang dan pagi.

وَالطَّيْرَمَحْشُوْرَةًۗ كُلٌّ لَهٗٓ اَوَّابٌ Juz 23

wath-thaira maḫsyûrah, kullul lahû awwâb

(Kami menundukkan pula) burung-burung dalam keadaan berkumpul. Masing-masing sangat patuh kepadanya (Daud).

وَشَدَدْنَا مُلْكَهٗ وَاٰتَيْنٰهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ Juz 23

wa syadadnâ mulkahû wa âtainâhul-ḫikmata wa fashlal-khithâb

Kami menguatkan kerajaannya serta menganugerahkan hikmah (kenabian) kepadanya dan kemampuan dalam menyelesaikan perkara.

وَهَلْ اَتٰىكَ نَبَؤُ الْخَصْمِۘ اِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَۙ Juz 23

wa hal atâka naba'ul khashm, idz tasawwarul-miḫrâb

Apakah telah sampai kepadamu (Nabi Muhammad) berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab?

اِذْ دَخَلُوْا عَلٰى دَاوٗدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوْا لَا تَخَفْۚ خَصْمٰنِ بَغٰى بَعْضُنَا عَلٰى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَاهْدِنَآ اِلٰى سَوَاۤءِ الصِّرَاطِ Juz 23

idz dakhalû ‘alâ dâwûda fa fazi‘a min-hum qâlû lâ takhaf, khashmâni baghâ ba‘dlunâ ‘alâ ba‘dlin faḫkum bainanâ bil-ḫaqqi wa lâ tusythith wahdinâ ilâ sawâ'ish-shirâth

Ketika mereka masuk menemui Daud, dia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih. Sebagian kami berbuat aniaya kepada yang lain. Maka, berilah keputusan di antara kami dengan hak, janganlah menyimpang dari kebenaran, dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.”

اِنَّ هٰذَآ اَخِيْۗ لَهٗ تِسْعٌ وَّتِسْعُوْنَ نَعْجَةً وَّلِيَ نَعْجَةٌ وَّاحِدَةٌۗ فَقَالَ اَكْفِلْنِيْهَا وَعَزَّنِيْ فِى الْخِطَابِ Juz 23

inna hâdzâ akhî, lahû tis‘uw wa tis‘ûna na‘jataw wa liya na‘jatuw wâḫidah, fa qâla akfilnîhâ wa ‘azzanî fil-khithâb

(Salah seorang berkata,) “Sesungguhnya ini saudaraku. Dia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina, sedangkan aku mempunyai seekor saja. Lalu, dia berkata, ‘Biarkan aku yang memeliharanya! Dia mengalahkanku dalam perdebatan.’”

قَالَ لَقَدْ ظَلَمَكَ بِسُؤَالِ نَعْجَتِكَ اِلٰى نِعَاجِهٖۗ وَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ الْخُلَطَاۤءِ لَيَبْغِيْ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَقَلِيْلٌ مَّا هُمْۗ وَظَنَّ دَاوٗدُ اَنَّمَا فَتَنّٰهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهٗ وَخَرَّ رَاكِعًا وَّاَنَابَ ۩ Juz 23

qâla laqad dhalamaka bisu'âli na‘jatika ilâ ni‘âjih, wa inna katsîram minal-khulathâ'i layabghî ba‘dluhum ‘alâ ba‘dlin illalladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḫâti wa qalîlum mâ hum, wa dhanna dâwûdu annamâ fatannâhu fastaghfara rabbahû wa kharra râki‘aw wa anâb

Dia (Daud) berkata, “Sungguh, dia benar-benar telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk (digabungkan) kepada kambing-kambingnya. Sesungguhnya banyak di antara orang-orang yang berserikat itu benar-benar saling merugikan satu sama lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan sedikit sekali mereka itu.” Daud meyakini bahwa Kami hanya mengujinya. Maka, dia memohon ampunan kepada Tuhannya dan dia tersungkur jatuh serta bertobat.

فَغَفَرْنَا لَهٗ ذٰلِكَۗ وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍ Juz 23

fa ghafarnâ lahû dzâlik, wa inna lahû ‘indanâ lazulfâ wa ḫusna ma'âb

Lalu, Kami mengampuni (kesalahannya) itu. Sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang benar-benar dekat di sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢ بِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِࣖ Juz 23

yâ dâwûdu innâ ja‘alnâka khalîfatan fil-ardli faḫkum bainan-nâsi bil-ḫaqqi wa lâ tattabi‘il-hawâ fa yudlillaka ‘an sabîlillâh, innalladzîna yadlillûna ‘an sabîlillâhi lahum ‘adzâbun syadîdum bimâ nasû yaumal-ḫisâb

(Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًاۗ ذٰلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنَ النَّارِۗ Juz 23

wa mâ khalaqnas-samâ'a wal-ardla wa mâ bainahumâ bâthilâ, dzâlika dhannulladzîna kafarû fa wailul lilladzîna kafarû minan-nâr

Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.

اَمْ نَجْعَلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَالْمُفْسِدِيْنَ فِى الْاَرْضِۖ اَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِيْنَ كَالْفُجَّارِ Juz 23

am naj‘alulladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḫâti kal-mufsidîna fil-ardli am naj‘alul-muttaqîna kal-fujjâr

Apakah (pantas) Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Pantaskah Kami menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan para pendurhaka?

كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ Juz 23

kitâbun anzalnâhu ilaika mubârakul liyaddabbarû âyâtihî wa liyatadzakkara ulul-albâb

(Al-Qur’an ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

وَوَهَبْنَا لِدَاوٗدَ سُلَيْمٰنَۗ نِعْمَ الْعَبْدُۗ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌۗ Juz 23

wa wahabnâ lidâwûda sulaimân, ni‘mal-‘abd, innahû awwâb

Kami menganugerahkan kepada Daud (anak bernama) Sulaiman. Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia sangat taat (kepada Allah).

اِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصّٰفِنٰتُ الْجِيَادُۙ Juz 23

idz ‘uridla ‘alaihi bil-‘asyiyyish-shâfinâtul-jiyâd

(Ingatlah) ketika pada suatu petang dipertunjukkan kepadanya (kuda-kuda) yang jinak, (tetapi) sangat cepat larinya.

فَقَالَ اِنِّيْٓ اَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَنْ ذِكْرِ رَبِّيْۚ حَتّٰى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِۗ Juz 23

fa qâla innî aḫbabtu ḫubbal-khairi ‘an dzikri rabbî, ḫattâ tawârat bil-ḫijâb

Maka, dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai ia (matahari atau kuda itu) bersembunyi di balik tabir (hilang dari pandangan).

رُدُّوْهَا عَلَيَّۚ فَطَفِقَ مَسْحًا ۢ بِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَاقِ Juz 23

ruddûhâ ‘alayy, fa thafiqa mas-ḫam bis-sûqi wal-a‘nâq

Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu, dia mengusap-usap kaki dan leher (kuda itu).

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمٰنَ وَاَلْقَيْنَا عَلٰى كُرْسِيِّهٖ جَسَدًا ثُمَّ اَنَابَ Juz 23

wa laqad fatannâ sulaimâna wa alqainâ ‘alâ kursiyyihî jasadan tsumma anâb

Sungguh, Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya) di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ Juz 23

qâla rabbighfir lî wa hab lî mulkal lâ yambaghî li'aḫadim mim ba‘dî, innaka antal-wahhâb

Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَاۤءً حَيْثُ اَصَابَۙ Juz 23

fa sakhkharnâ lahur-rîḫa tajrî bi'amrihî rukhâ'an ḫaitsu ashâb

Maka, Kami menundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang ia kehendaki.

وَالشَّيٰطِيْنَ كُلَّ بَنَّاۤءٍ وَّغَوَّاصٍۙ Juz 23

wasy-syayâthîna kulla bannâ'iw wa ghawwâsh

(Kami menundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan, dan penyelam.

وَّاٰخَرِيْنَ مُقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَادِ Juz 23

wa âkharîna muqarranîna fil-ashfâd

(Begitu juga setan-setan) lain yang terikat dalam belenggu.

هٰذَا عَطَاۤؤُنَا فَامْنُنْ اَوْ اَمْسِكْ بِغَيْرِ حِسَابٍ Juz 23

hâdzâ ‘athâ'unâ famnun au amsik bighairi ḫisâb

Inilah anugerah Kami. Maka, berikanlah (kepada orang lain) atau tahanlah (untuk dirimu sendiri) tanpa perhitungan.

وَاِنَّ لَهٗ عِنْدَنَا لَزُلْفٰى وَحُسْنَ مَاٰبٍࣖ Juz 23

wa inna lahû ‘indanâ lazulfâ wa ḫusna ma'âb

Sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ Juz 23

wadzkur ‘abdanâ ayyûb, idz nâdâ rabbahû annî massaniyasy-syaithânu binushbiw wa ‘adzâb

Ingatlah hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan (rasa sakit).”

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ Juz 23

urkudl birijlik, hâdzâ mughtasalum bâriduw wa syarâb

(Allah berfirman,) “Entakkanlah kakimu (ke bumi)! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.”

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ Juz 23

wa wahabnâ lahû ahlahû wa mitslahum ma‘ahum raḫmatam minnâ wa dzikrâ li'ulil-albâb

Kami anugerahkan (pula) kepadanya (Ayyub) keluarganya dan (Kami lipat gandakan) jumlah mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْۗ اِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًاۗ نِعْمَ الْعَبْدُۗ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ Juz 23

wa khudz biyadika dlightsan fadlrib bihî wa lâ taḫnats, innâ wajadnâhu shâbirâ, ni‘mal-‘abd, innahû awwâb

Ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukullah (istrimu) dengannya dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu kembali (kepada Allah dan sangat taat kepadanya).

وَاذْكُرْ عِبٰدَنَآ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ اُولِى الْاَيْدِيْ وَالْاَبْصَارِ Juz 23

wadzkur ‘ibâdanâ ibrâhîma wa is-ḫâqa wa ya‘qûba ulil-aidî wal-abshâr

Ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya‘qub yang mempunyai kekuatan (dalam taat kepada Allah) dan penglihatan (mata hati yang jernih).

اِنَّآ اَخْلَصْنٰهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِۚ Juz 23

innâ akhlashnâhum bikhâlishatin dzikrad-dâr

Sesungguhnya Kami telah memberikan secara khusus kepada mereka anugerah yang besar, (yaitu selalu) mengingat negeri akhirat.

وَاِنَّهُمْ عِنْدَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْاَخْيَارِۗ Juz 23

wa innahum ‘indanâ laminal-mushthafainal-akhyâr

Sesungguhnya mereka di sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang terbaik.

وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِۗ وَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ Juz 23

wadzkur ismâ‘îla walyasa‘a wa dzal-kifl, wa kullum minal-akhyâr

Ingatlah Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.

هٰذَا ذِكْرٌۗ وَاِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ لَحُسْنَ مَاٰبٍۙ Juz 23

hâdzâ dzikr, wa inna lil-muttaqîna laḫusna ma'âb

Ini adalah kehormatan (bagimu dan kaummu). Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik.

جَنّٰتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْاَبْوَابُۚ Juz 23

jannâti ‘adnim mufattaḫatal lahumul-abwâb

(Yaitu) surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.

مُتَّكِـِٕيْنَ فِيْهَا يَدْعُوْنَ فِيْهَا بِفَاكِهَةٍ كَثِيْرَةٍ وَّشَرَابٍ Juz 23

muttaki'îna fîhâ yad‘ûna fîhâ bifâkihating katsîratiw wa syarâb

Mereka bersandar di dalamnya (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan dan minuman yang banyak (di surga itu).

وَعِنْدَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ اَتْرَابٌ Juz 23

wa ‘indahum qâshirâtuth-tharfi atrâb

Di samping mereka (ada bidadari-bidadari) yang pandangannya terbatas (hanya untuk pasangannya), lagi sebaya umurnya.

هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ Juz 23

hâdzâ mâ tû‘adûna liyaumil-ḫisâb

Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan.

اِنَّ هٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهٗ مِنْ نَّفَادٍۚ Juz 23

inna hâdzâ larizqunâ mâ lahû min nafâd

Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki (dari) Kami yang tidak habis-habisnya.

هٰذَاۗ وَاِنَّ لِلطّٰغِيْنَ لَشَرَّ مَاٰبٍۙ Juz 23

hâdzâ, wa inna lith-thâghîna lasyarra ma'âb

Inilah (kenikmatan bagi orang yang bertakwa). Sesungguhnya bagi orang-orang yang melampaui batas benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk.

جَهَنَّمَۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمِهَادُ Juz 23

jahannam, yashlaunahâ, fa bi'sal-mihâd

(Yaitu neraka) Jahanam yang mereka akan masuk ke dalamnya. Itulah seburuk-buruk tempat tinggal.

هٰذَاۙ فَلْيَذُوْقُوْهُ حَمِيْمٌ وَّغَسَّاقٌۙ Juz 23

hâdzâ falyadzûqûhu ḫamîmuw wa ghassâq

Inilah (azab neraka). Biarlah mereka merasakannya. (Minuman mereka) air yang mendidih dan cairan nanah (yang menjijikkan).

وَّاٰخَرُ مِنْ شَكْلِهٖٓ اَزْوَاجٌۗ Juz 23

wa âkharu min syaklihî azwâj

(Selain itu, ada) berbagai macam (azab) lain yang serupa itu.

هٰذَا فَوْجٌ مُّقْتَحِمٌ مَّعَكُمْۚ لَا مَرْحَبًا ۢ بِهِمْۗ اِنَّهُمْ صَالُوا النَّارِ Juz 23

hâdzâ faujum muqtaḫimum ma‘akum, lâ mar-ḫabam bihim, innahum shâlun-nâr

(Dikatakan kepada mereka,) “Ini rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk berdesak-desakan bersama kamu (ke neraka).” Tidak ada ucapan selamat datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka.

قَالُوْا بَلْ اَنْتُمْ لَا مَرْحَبًا ۢ بِكُمْۗ اَنْتُمْ قَدَّمْتُمُوْهُ لَنَاۚ فَبِئْسَ الْقَرَارُ Juz 23

qâlû bal antum lâ mar-ḫabam bikum, antum qaddamtumûhu lanâ, fa bi'sal-qarâr

Mereka (para pengikutnya) menjawab, “Sebenarnya kamulah yang (lebih pantas) tidak menerima ucapan selamat datang karena kamulah yang menjerumuskan kami ke dalam azab. (Itulah) seburuk-buruk tempat menetap.”

قَالُوْا رَبَّنَا مَنْ قَدَّمَ لَنَا هٰذَا فَزِدْهُ عَذَابًا ضِعْفًا فِى النَّارِ Juz 23

qâlû rabbanâ mang qaddama lanâ hâdzâ fa zid-hu ‘adzâban dli‘fan fin-nâr

Mereka berkata (lagi), “Wahai Tuhan kami, siapa yang menjerumuskan kami ke dalam (azab) ini, tambahkanlah kepadanya azab yang berlipat ganda di dalam neraka.”

وَقَالُوْا مَا لَنَا لَا نَرٰى رِجَالًا كُنَّا نَعُدُّهُمْ مِّنَ الْاَشْرَارِ Juz 23

wa qâlû mâ lanâ lâ narâ rijâlang kunnâ na‘udduhum minal-asyrâr

Mereka (penghuni neraka) berkata, “Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang (di dunia) selalu kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina)?

اَتَّخَذْنٰهُمْ سِخْرِيًّا اَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الْاَبْصَارُ Juz 23

attakhadznâhum sikhriyyan am zâghat ‘an-humul-abshâr

Apakah karena dahulu kami menjadikan mereka (bahan) olok-olokan ataukah karena penglihatan (kami) yang tidak melihat mereka?”

اِنَّ ذٰلِكَ لَحَقٌّ تَخَاصُمُ اَهْلِ النَّارِࣖ Juz 23

inna dzâlika laḫaqqun takhâshumu ahlin-nâr

Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terjadi, (yaitu) pertengkaran di antara penghuni neraka.

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ مُنْذِرٌۖ وَّمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Juz 23

qul innamâ ana mundziruw wa mâ min ilâhin illallâhul-wâḫidul-qahhâr

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan,

رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ Juz 23

rabbus-samâwâti wal-ardli wa mâ bainahumal-‘azîzul-ghaffâr

(yaitu,) Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.”

قُلْ هُوَ نَبَؤٌا عَظِيْمٌۙ Juz 23

qul huwa naba'un ‘adhîm

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ia (Al-Qur’an) adalah berita besar.

اَنْتُمْ عَنْهُ مُعْرِضُوْنَ Juz 23

antum ‘an-hu mu‘ridlûn

Kamu berpaling darinya.

مَا كَانَ لِيَ مِنْ عِلْمٍۢ بِالْمَلَاِ الْاَعْلٰٓى اِذْ يَخْتَصِمُوْنَ Juz 23

mâ kâna liya min ‘ilmim bil-mala'il-a‘lâ idz yakhtashimûn

Aku tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun tentang malaikat langit ketika mereka berbantah-bantahan.

اِنْ يُّوْحٰىٓ اِلَيَّ اِلَّآ اَنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ Juz 23

iy yûḫâ ilayya illâ annamâ ana nadzîrum mubîn

Tidaklah diwahyukan kepadaku, kecuali aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata.”

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ Juz 23

idz qâla rabbuka lil-malâ'ikati innî khâliqum basyaram min thîn

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ Juz 23

fa idzâ sawwaituhû wa nafakhtu fîhi mir rûḫî faqa‘û lahû sâjidîn

Apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan)-nya dan meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, tunduklah kamu kepadanya dalam keadaan bersujud.”

فَسَجَدَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ كُلُّهُمْ اَجْمَعُوْنَۙ Juz 23

fa sajadal-malâ'ikatu kulluhum ajma‘ûn

Lalu, para malaikat itu bersujud semuanya bersama-sama,

اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اِسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ Juz 23

illâ iblîs, istakbara wa kâna minal-kâfirîn

kecuali Iblis. Ia menyombongkan diri dan termasuk golongan kafir.

قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ Juz 23

qâla yâ iblîsu mâ mana‘aka an tasjuda limâ khalaqtu biyadayy, astakbarta am kunta minal-‘âlîn

(Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ Juz 23

qâla ana khairum min-hu khalaqtanî min nâriw wa khalaqtahû min thîn

(Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.”

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۖ Juz 23

qâla fakhruj min-hâ fa innaka rajîm

(Allah) berfirman, “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.

وَّاِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِيْٓ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ Juz 23

wa inna ‘alaika la‘natî ilâ yaumid-dîn

Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan.”

قَالَ رَبِّ فَاَنْظِرْنِيْٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ Juz 23

qâla rabbi fa andhirnî ilâ yaumi yub‘atsûn

(Iblis) berkata, “Wahai Tuhanku, tangguhkanlah (usia)-ku sampai hari mereka (manusia) dibangkitkan.”

قَالَ فَاِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِيْنَۙ Juz 23

qâla fa innaka minal-mundharîn

(Allah) berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk golongan yang ditangguhkan

اِلٰى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُوْمِ Juz 23

ilâ yaumil-waqtil-ma‘lûm

sampai hari yang telah ditentukan waktunya (kiamat).”

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ Juz 23

qâla fa bi‘izzatika la'ughwiyannahum ajma‘în

(Iblis) berkata, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.

اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ Juz 23

illâ ‘ibâdaka min-humul-mukhlashîn

Kecuali, hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka.”

قَالَ فَالْحَقُّۖ وَالْحَقَّ اَقُوْلُۚ Juz 23

qâla fal-ḫaqqu wal-ḫaqqa aqûl

(Allah) berfirman, “Maka, yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan.

لَاَمْلَئَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ اَجْمَعِيْنَ Juz 23

la'amla'anna jahannama mingka wa mim man tabi‘aka min-hum ajma‘în

Aku pasti akan memenuhi (neraka) Jahanam denganmu dan orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.”

قُلْ مَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُتَكَلِّفِيْنَ Juz 23

qul mâ as'alukum ‘alaihi min ajriw wa mâ ana minal-mutakallifîn

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu atasnya (dakwahku) dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mengada-ada.

اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ Juz 23

in huwa illâ dzikrul lil-‘âlamîn

(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali (sebagai) peringatan bagi semesta alam.

وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَاَهٗ بَعْدَ حِيْنٍࣖ Juz 23

wa lata‘lamunna naba'ahû ba‘da ḫîn

Sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur’an) setelah beberapa waktu lagi.”

Suka dengan Surat ini? Mari bagikan ke sosial media agar saudara & teman anda juga bisa mendapatkan manfaat mendalami hikmah dan kebijaksanaan yang terkandung dalam Al-Qur'an.

Terima kasih atas kontribusi Anda dalam menyebarkan kebaikan.